Contoh Skripsi Administrasi Publik | BAB I PENDAHULUAN
Masalah pokok pendidikan kita dewasa
ini adalah peningkatan mutu pada setiap jenis, jenjang dan jalur pendidikian.
Oleh sebab itu, pemerintah menetapkan delapan standar nasional pendidikan
yakni: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4)
standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6)
standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian
pendidikan (PP. No. 19 Tahun 2005). Standar nasional pendidikan sebagaimana
dikemukakan di atas, pada hakekatnya menjadi arah dan tujuan penyelenggaraan
pendidikan. Dengan kata lain, standar nasional pendidikan harus menjadi acuan
sekaligus kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
Contoh Skripsi Administrasi Publik
Salah satu standar yang
dinilai paling langsung berkaitan dengan mutu lulusan adalah standar pendidik
dan tenaga kependidikan. Untuk dapat mencapai mutu pendidikan yang diinginkan,
tenaga pendidik atau guru dituntut memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik ditunjukkan dengan ijazah dan
atau sertifikat keahlian yang relevan dengan kualifikasi minimal sarjana (S1)
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Sedangkan kompetensi tenaga pendidik
mencakup kompetensi pribadi, pedagogik, sosial dan kompetensi professional.
Contoh Skripsi Administrasi Publik Selain tenaga pendidik, peningkatan mutu pendidikan juga menuntut adanya tenaga kependidikan yang memadai. Tenaga kependidikan yang ada dan memerlukan pembinaan dan pengembangannya pada saat ini terdiri atas: (1) tenaga kepala sekolah, (2) tenaga pengawas, (3) tenaga laboran/teknisi, (4) tenaga perpustakaan dan (5) tenaga tata usaha. Tenaga kependidikan di atas terutama tenaga laboran, tenaga perpustakaan dan tata usaha kurang mendapat perhatian dalam hal pembinaan dan pengembangannya dibandingkan dengan tenaga pendidik. Sedangkan tenaga kepala sekolah dan tenaga pengawas sudah ada dan sudah berfungsi di setiap jenis dan jenjang pendidikan, walaupun pembinaan dan pengembangan secara akademik masih belum terpola dan berkesinambungan.